Sabtu, 28 September 2013

KEBUDAYAAN PALEMBANG

 Siapa yang tidak mengenal maupun mengetahui kota palembang tepatnya ibu kota provinsi sumatera selatan, apakah kalian tahu pempek? atau mungkin jembatan ampera yang terkenal itu? bahkan club sepak bolanya yang sering menjuarai liga indonesia? sriwijaya fc. tadi itu merupakan ciri khas kota palembang yang terkenal di indonesia, oh iya dikota ini juga terdapat pasar yang menurut saya sangat keren. siapa yang pernah melihat iklan suatu acara televisi swasta yang menampilkan adegan transaksi jual beli diatas sebuah sampan lalu diakhiri dengan nenek berkerudung putih mengacungkan jempolnya seraya berkata "OKE".. kalau tahu berarti masa kecil anda sangat bahagia. sedikit tentang ulasan kota palembang. sekarang saya akan menjelaskan secara detil apa saja yang terdapat dikota ini dan kebudayaan apa saja yang ada di kota palembang.

Kota palembang adalah ibu kota privinsi sumatra selatan. palembang adalah kota terbesar kedua di sumatera setelah medan. Kota palembang memiliki luas wilayah 358,55 km² yang dihuni oleh 1,7 juta orang dengan kepadatan penduduk 4.800 per km². kota ini sempat diwacanakan akan menjadi ibukota indonesia.


  • Seni Dan Budaya:
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.

1. Tari Tanggai, Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke daerahnya

2. Tari Gending Sriwijaya, Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti kepala Negara, Duta Besar dan Tamu-tamu agung lainnya.

3. Tari Mejeng Besuko, Tari ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan mereka .Mereka bersenda gurau mengajuk hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang diantara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan seperti ini.

4.  Rebana, Merupakan musik tradisional yang menggunakan alat kulit kambing yang di ikatkan di kayu biasanya pemainya terdiri dari 10 s/d 12 orang, rebana ini juga di pakai untuk arakan pengantin dan lain-lain.

5.  Dul Muluk, Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang bersifat menghibur, seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan panggung hiburan

6. Wayang Palembang, Wayang Palembang merupakan warisan dari kesenian Jawa yang ceritanya sama dengan wayang yang ada di Pulau Jawa, namun bahasa yang digunakan adalah bahasa Palembang Wayang Palembang aktif dimainkan di RRI stasiun Palembang

  • Penduduk:
Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi, Pasemah, dan Semendo. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah Komunitas Arab.

Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskan Syariat Islam, yang bersumber dari kitab Simbur Cahaya. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.


  • Makanan Khas:

  1. Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
  2. Tekwan,  makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
  3. Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
  4. Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.
  5. Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
  6. Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.


  • Objek Wisata: 
  1. Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaah.
  2. Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
  3. Kawah Tengkurep 
  4. Masjid Cheng Ho Palembang 
  5. Kampung Kapitan 
  6. Sungai Gerong 
  7. Waterboom OPI Jakabaring 
  8. Bagus Kuning 
  9. Jakabaring Sport City (JSC)


Jumat, 27 September 2013

Teknik Dasar Pertahanan Diri

Oke Check This Out!


Menghindar

Percayalah, menghindari konfrontasi langsung itu adalah sangat bijaksana. Terutama kalau kamu gak terlalu jago berantem. Duit bisa dicari lagi, tapi kalau sampai patah tulang, kebacok dan lain lain, lebih ribet lagi ntar. Kalau bisa lari sih ya lari aja, asal kamu yakin dengan kecepatan kamu. Tapi itu kalau kasusnya pilih harta atau nyawa ya. Tapi kalau udah harga diri mungkin bolehlah kamu coba untuk lawan. Masak iya misalnya kamu dibully sampe kepala kamu dikencingin kamu diem aja?


Teriak

Yaelah beneran deh, teriak ketika kamu diganggu itu sama sekali gak cemen. Tapi ya teriaknya bukan cuma yang aaaaaaaaaaaaaa gitu doang dong, tapi yang ada kalimatnya. Tapi ya gak juga ngomong, GUE BILANGIN BAPAK GUE LO! Oh terus dorong si penganggu dengan keras, supaya ada jarak dan kamu bisa gertak balik dan atau kabur. Dengan membentak dengan keras kamu juga bisa menarik perhatian orang sekitar, supaya doi jadi lebih ciut gitu. Tapi kalau lagi di tempat sepi dan gak bisa lari sih yah gimana ya, lawan aja lah sebisa mungkin.

LAWAN!

Supaya gak buang-buang energi, seranglah si penganggu di area ini:

Mata
Colok atau cakar. Ini kalau posisi kamu dan si penganggu sejajar. Kalau kamu lebih pendek dari dia ya jangan terusnya jadi loncat-loncat pengen nyolok matanya. Imut bener ntar jadinya, yang ada ntar kamu malah dipeluk terus digendong. Pake jari boleh atau kalau gak mau tangan kamu kotor bisa pake kunci atau apapun benda yang bisa kamu jangkau. Begitu dia kesakitan dan gak bisa lihat, kamu bisa kabur dan atau menyerang area tubuh lainnya.

Hidung
Konon katanya keseimbangan seseorang ada di hidung. Kalau dia ada di depan kamu, gunakan bagian bawah telapak tangan kamu untuk menghajar tulang nasalnya (tau kan ya tulang nasal? Itu yang ditengah antara lobang hidung) dengan sekuat tenaga. Kalau dia ada di belakang kamu, gunakan sikut.

Leher
Leher bagian samping itu juga area yang asik untuk dihajar, bisa sampe bikin pingsan, soalnya ada karotik arteri dan vena jurgular disitu. Telapak tangan lurus ala ala menebas gitu ya. Sekuat tenaga. Oh kamu juga bisa jepit kerongkongannya dengan jari tengah dan telunjuk. Itu bagian paling lemah di tubuh manusia, dengan kekuatan jari aja bisa pecah. Akibatnya bisa kematian. Tapi ingat ya kamu gak boleh ragu-ragu saat melakukannya. Seniat dan sekuat tenaga mungkin lah pokoknya.

Dengkul
Kalau tangan kamu keduanya udah dipegangin gimana? Pake kaki dong. Tendang bagian samping dengkul, biar sempoyongan dan cedera, bagian depan juga bisa sih tapi kemungkinan sempoyongannya lebih kecil daripada kalau kamu tendang dari samping. Bisa kan ya cara nendang? Gak usah dikasih tau lagi.

Bijinya
Kalau si pengganggu punya biji loh ya, literally bukan figuratively. Begitu dia nunduk kesakitan, sikat dagunya pake dengkul kamu. Mudah-mudahan lidahnya lagi keluar jadi dia bisa gak sengaja gigit lidahnya sendiri. Mati deh.

Pake alat
Ya kalo bisa punya beceng sih ya bagus sih ya. Todongin aja juga udah kicep. Tapi kan punya beceng ilegal. Susah juga dapetnya. Eh gak sih kalau kamu bergaul dengan orang-orang yang tepat. Etapi, pake stun gun atau hand taser juga lumayan ampuh, bentuknya juga udah makin beragam ada yang pulpen sampe lipstik. Kalau kamu udah jago banget berantemnya mungkin bisa juga dengan menggunakan alat-alat yang ada di sekitar kamu, kayak Jackie Chan gitu


Sumber: http://malesbanget.com/2013/03/seri-pengetahuan-umum-teknik-dasar-pertahanan-diri/#ixzz2g7wRb84e