Rabu, 18 November 2015


A. Pengertian, Definisi dan Faktor yang Mempengaruhi Sikap


SIKAP KONSUMEN

1.       DEFINISI SIKAP KONSUMEN

Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.

Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

2.       FUNGSI-FUNGSI SIKAP

Daniel Kazt mengklasifikasikan empat  fungsi sikap yaitu :

·         Fungsi Utilitarian. Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Disini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan. Jika seseorang menyukai suatu produk apakah dia akan mengembangkan sebuah sikap positif terhadap produk tersebut.

·         Fungsi Ekspresi Nilai. Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.

·         Fungsi Mempertahankan Ego. Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.

·         Fungsi Pengetahuan. Melalui sikap yang ditunjukkan akan dapat diketahui bahwa dirinya memiliki pengetahuan yang cukup, yang banyak atau tidak tahu sama sekali mengenai objek sikap. Fungsi pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:

1. Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.

2. Kebudayaan. B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.

3. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.


4. Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

5. Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

6. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.


B. Attention (Keterkaitan Produk)

Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep attention adalah sebagai berikut.

- Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan
- Mendengarkan tutur kata pembeli mengenai kebutuhannya
- Mencatat dengan cermat yang dibutuhkan pembeli
- Berusaha memahami semua kebutuhan pembeli
- Berusaha mewujudkan kebutuhan pembeli dengan cepat

Pada tahap perhatian (attention) wirausaha berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli.

C. Interest (Daya Tarik)

Kali ini kita akan mengupas sedikit tentang daya tarik pesan iklan. Suatu iklan produk baik barang atau jasa yang efektif dapat menimbulkan dampak bagi konsumen. Daya tarik pesan merupakan salah satu faktor pendorong timbulnya efek dari pemirsa. Dengan demikian sebuah pesan idealnya harus mendapat perhatian (attention), mempertahankan minat (interst), menimbulkan keinginan (desire) dan memperoleh tindakan (action).

Sedangkan Bovee (1976) mengungkapkan bahwa “iklan yang baik harus mengacu pada segi daya tarik,” bagi iklan terdiri atas daya tarik pesan dalam artian kata-kata, kalimat dan berikut daya tarik fisik, penampilan luar, ilustrasi yang menyertai iklan tersebut.

Komunikator harus membayangkan daya tarik atau tema pesan iklan yang menghasilkan respon dari konsumen yang dikehendaki. Menurut Kotler terdapat tiga tipe daya tarik yaitu:

1. Daya tarik rasional

Berkaitan dengan minat pribadi sasaran. Daya tarik ini menunjukkan bahwa produk akan menghasilkan manfaat yang diinginkan. Contohnya adalah pesan yang menunjukkan mutu, ekonomi, nilai, atau kinerja produk

2. Daya tarik emosional

Berusaha mengendalikan emosi negatif atau positif yang dapat memotivasi pembeli. Ini termasuk rasa takut, bersalah, dan malu yang mendorong orang melakukan hal-hal yang seharusnya mereka lakukan atau berhenti melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Komunikator juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti cinta, humor, kebanggaan, dan kegembiraan.

3. Daya tarik moral

Ditujukan pada perasaan sasaran mengenai apa yang “benar” dan “pada tempatnya”. Daya tarik ini seringkali dipergunakan untuk mendorong orang mendukung aksi sosial, seperti kebersihan lingkungan, hubungan antar ras yang lebih baik, persamaan hak untuk kaum perempuan, dan bagi yang membutuhkan.

4. Daya Tarik Rasional

Daya tarik rasional (rational appeals) menarik minat pribadi (self interest)khalayak dan menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai manfaat yang diminta Sebagai contoh adalah pesan yang memamerkan kualitas, ekonomi, nilai atau kinerja produk.

Banyak dipercaya bahwa pembeli industrial paling responsif terhadap daya tarik rasional karena mereka dapat memiliki pengetahuan luas tentang kelas produk, terlatih untuk mengenali nilai, dan bertanggung jawab kepada pihak lain atas pilihan mereka.

Begitu juga dengan konsumen akan memberikan respon terhadap daya tarik rasional, hal ini dilakukan ketika membeli barang tertentu yang berharga mahal cenderung untuk membandingkan berbagai alternatif pilihan dan mengumpulkan informasi seperti bagaimana kualitas produk, kinerja produk, nilai ekonomis produk.

Iklan yang menggunakan daya tarik rasional adalah iklan Mercedes yang menawarkan mobil dengan “mesin tiada duanya di dunia”. Iklan ini menekankan rancangan teknik mesin, kinerja, dan keamanan mobil.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah setiap informasi tentang produk melalui kegiatan iklan lebih banyak menggunakan daya tarik rasional karena konsumen cenderung merespon iklan yang menggunakan daya tarik rasional seperti kulaitas, nilai, ekonomi, dan kinerja suatu produk.

5. Daya Tarik Emosional

Daya tarik emosional (emotional appeals) berusaha menimbulkan emosi negatif atau positif yang akan mendorong konsumen untuk membeli produk. Komunikator menggunakan daya tarik rasa takut (fear), rasa bersalah (guilt), dan rasa malu(shame) dalam membuat orang melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan (misalnya, menggosok gigi, melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan) atau tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak seharusnyan dilakukan (misalnya, merokok, minum-minuman keras, penyalahgunaan obat, makan berlebihan).

Daya tarik emosional negatif seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa malu akan efektif dalam batas tertentu, tetapi jika khalayak merasakan terlalu banyak rasa takut dalam pesan tersebut maka khalayak akan menghindari.

Komunikator juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti humor, cinta, rasa bangga, dan kegembiraan, kasih sayang. Pesan yang penuh humor mungkin mampu menarik lebih banyak perhatian dan menciptakan rasa suka dan keyakinan yang lebih besar khalayak tetapi humor juga dapat mengurangi pemahaman.



Sumber :