Kamis, 19 Januari 2017

REVIEW JURNAL


PENGARUH PENERAPAN ETIKA BISNIS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WARUNG BEBEK H.SLAMET DI KOTA MALANG
Oleh : Fauzan dan Ida Nuryana
LATAR BELAKANG
Etika bisnis memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Etika bisnis memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di mana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.
Faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai penerapan etika bisnis yang berfokus pada tiga dimensi etika bisnis, yaitu: Kejujuran, Keadilan, dan Kebenaran. Konsumen dalam memilih suatu produk atau jasa tidak hanya bergantung pada kualitas pelayanan saja, tetapi juga bergantung pada nilai yang dirasakan oleh pelanggan, perusahaan harus menambahkan nilai yang dapat membuat pelanggan mendapatkan apa yang mereka bayar atau lebih dari yang mereka harapkan, sehingga pelanggan dapat bertahan. Ukuran nilai yang dilakukan adalah berinvestasi di tempat yang tepat.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh keadilan dalam etika  bisnis terhadap kepuasan pelanggan di warung Bebek H. Slamet Kota Malang

2. Untuk mengetahui  pengaruh kejujuran dalam etika bisnis terhadap kepuasan pelanggan di warung Bebek H. Slamet Kota Malang

3. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan dalam etika bisnis terhadap kepuasan pelanggan di warung Bebek H. Slamet Kota Malang  

4. Untuk mengetahui pengaruh penerapan etika bisnis dalam sebuah aktivitas bisnis secara simultan terhadap kepuasan pelanggan di warung  Bebek H. Slamet Kota Malang

     TINJAUAN PUSTAKA 
     Kepuasan Pelanggan 
      Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler, 2005). Perbandingan antara harapan dan kinerja tersebut akan menghasilkan perasaan senang atau kecewa di benak pelanggan. Apabila kinerja sesuai atau bahkan melebihi harapan, maka pelanggan akan merasa senang atau puas. Sebaliknya apabila kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan akan merasa kecewa atau tidak puas. Kepuasan pelanggan merupakan keseluruhan sikap yang ditunjukkan pelanggan atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya (Mowen, et al, 2002).Kepuasan pelanggan juga didefinisikan sebagai tanggapan pelanggan, yaitu penilaian atas fitur-fitur suatu produk atau jasa, bahkan produk atau jasa itu sendiri, yang memberikan tingkat kesenangan dalam mengkonsumsi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan (Oliver, 1997).

     Etika Bisnis 
        Etika bisnis dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi/pelaku bisnis akan melakukan aktivitas bisnis dalam bentuk: (1) memproduksi dan atau mendistribusikan barang dan/atau jasa, (2) mencari profit, dan (3) mencoba memuaskan konsumen. Memproduksi barang dan asa yang tidak merusak bagi diri sendiri dan orang banyak, mencari profit dengan cara yang benar dan tidak menyalahi aturan yang telah ditentukan (halal dan haram), memuaskan konsumen dengan pelayanan yang sebaik-baiknya.


     Prinsip-prinsip Etika Bisnis

     a. Prinsip Keadilan
      Dengan berlaku adil seorang pebisnis akan menjauhkan diri dari hal-hal yang haram, menjauhi perkara-perkara dan barang-barang yang subhat. Prinsip keadilan yang melahirkan keseimbangan, keseimbangan dalam kehidupan, tidak menimbun barang sehingga tidak akan mengakibatkan kelangkaan barang dan akhirnya menyebabkan harga naik. Hal ini hanya mementingkan pihak-pihak tertentu dan untuk memperoleh keuntungan yang banyak.
    b. Prinsip Kejujuran 
      Prinsip kejujuran akan melahirkan berbagai sikap yang terpuji, yaitu: tidak menutupi cacat barang yang di jual, tidak melakukan penipuan dalam jual beli, tidak melakukan gharar (transaksi fiktif) dalam jual beli, tidak mengambil riba dan tidak melakukan perbuatan sumpah agar barang yang dijual
      laku.

    c. Prinsip Kepercayaan (amanah)
     Amanah bertambah penting pada saat seseorang membentuk serikat dagang, melakukan bagi hasil (mudharabah), atau wakalah (menitipkan barang untuk menjalankan proyek yang telah disepakati bersama). Dalam hal ini, pihak yang lain percaya dan memegang janji demi kemaslahatan bersama. Jika salah satu pihak menjalankannya hanya demi kemaslahatan pihaknya, maka ia telah berkhianat.
 
      METODE PENELITIAN
     Data penelitian menggunakan data primer. Teknik pengambilan sampel  menggunakan accidental sampling. Desain penelitian ini adalah survey langsung pada pelanggan warung Bebek H. Slamet di Kota Malang dan instrument yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. 
      
      PEMBAHASAN
1.       Uji Instrumen
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliable untuk dijadikan sebagai alat untuk meneliti pengaruh penerapan etika bisnis terhadap kepuasan pelanggan.
2.       Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasih telah dilakukan, dan dari hasil uji statistic memenuhi syarat untuk dilanjutkan analisis regresi linear berganda.
3.       Analisis Regresi Berganda
Pengujian statistik dengan alat analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Keadilan (X1), Kejujuran (X2), dan Kepercayaan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan warung Bebek H. Slamet di Kota Malang. Adapun output penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel Analisis Linier Berganda
Variabel Independen
B
Error
Beta
t-hitung
Sign. T
(Constant)
-0.532
0.451
-1.179
0.244
Keadilan (X1)
-0.126
0.122
-0.096
-1.037
0.305
Kejujuran (X2)
0.191
0.131
0.136
1.457
0.152
Kepercayaan (X3)
1.059
0.065
0.937
16.370
0.000
R
0.925
R Square
0.855
Adjust R Square
0.845
F-hitung
90.312
Sign-F
0.000
SE
0.3944
                Variabel Dependent = Kepuasan Pelanggan
Persamaan regresi linier berganda sebagai mana pada ikhtisar output SPSS  adalah:
Y = -0.532 - 0.126 X1 + 0.191 X2 + 1.059 X3 + 0.3944
Persamaan ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
(1) Konstanta sebesar0.532 menunjukkan besarnya variabel Kepuasan Pelanggan jika Keadilan (X1), Kejujuran (X2), dan Kepercayaan (X3) sebesar  0 (nol).
(2) Variabel Keadilan (X1), memiliki nilai sebesar -0.126. Hal ini menyatakan bahwa setiap satuan Variabel Keadilan akan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan warung Bebek H. Slamet -0.126 apabila variabel lainnya tetap. Namun disini variable Keadilan bernilai negative, artinya keadilan memiliki pengaruh yang berlawanan terhadap Kepuasan Pelanggan.
(3) Variabel Kejujuran (X2), memiliki nilai sebesar 0.191. Hal ini menyatakan bahwa setiap satuan Variabel Kejujuran akan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan warung Bebek H. Slamet 0.191 apabila variabel lainnya tetap.
(4) Variabel Kepercayaan (X3), memiliki nilai sebesar 1.059. Hal ini menyatakan bahwa setiap satuan Variabel Kepercayaan akan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan warung Bebek H. Slamet 1.059 apabila variabel lainnya tetap.
(5) Koefesien korelasi (R) diperoleh sebesar 0.925 yang artinya bahwa hubungan antara variable X terhadap Y sangat erat.
(6) Koefesien Determinasi (R2) diperoleh sebesar 0.855 yang artinya kontribusi variable Keadilan (X1), Kejujuran (X2), dan Kepercayaan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan warung Bebek H. Slamet di Kota Malang sebesar 85.5%, sedangkan sisanya sebesar 14.5% Kepuasan Pelanggan warung Bebek H. Slamet di Kota Malang dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(7) Koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R2) diperoleh sebesar 0.845 yang artinya variasi perubahan nilai Kepuasan Pelanggan warung Bebek H. Slamet Kota Malang dapat dijelaskan melalui variabel Keadilan (X1), Kejujuran (X2), dan Kepercayaan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) warung Bebek H. Slamet di Kota Malang sebesar 84.5% dan sisanya sebesar 15.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan misalnya pelayanan, harga, rasa dan lain-lain. 
      
          Uji Hipotesis (Uji F)
Atas dasar analisis F-test maka hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh signifikan secara simultan Keadilan (X1), Kejujuran (X2), dan Kepercayaan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan warung Bebek H. Slamet di Kota Malang dapat diterima atau teruji kebenarannya.
      
          Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian  dilakukan dengan alat penguji signifikan t-test. Hal ini dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh secara sendiri-sendiri (parsial) variabel Keadilan (X1), Kejujuran (X2), dan Kepercayaan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) warung Bebek H. Slamet di Kota Malang.
(1) Uji Signifikan t-test antara Keadilan (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y). Hasil analisis di peroleh nilai thitungKeadilan (X1) sebesar -0.126  pada tingkat probabilitas 0.305.  Kriteria pengujian jika Probabilitas Hitung <Level of Significance  maka Ho ditolak atau ada pengaruh signifikan Keadilan (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y).Hasil pengujian menunjukkan bahwa 0.305 > 0.05 atau probabilitas hitung > level of significance sehingga Ho diterima.Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang tidak signifikan antara Keadilan (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) warung Bebek H. Slamet di Kota Malang diterima.
(2) Uji Signifikan t-test antara Kejujuran (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y). Hasil analisis di perolehthitungKejujuran (X2) sebesar 0.191 pada tingkat probabilitas 0.152.  Kriteria pengujian menyebutkan jika Probabilitas Hitung <Level of Significance  maka Ho ditolak atau ada pengaruh signifikan Kejujuran (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y).Hasil pengujian menunjukkan bahwa 0.152 > 0.05 atau probabilitas hitung >level of significance  sehingga Ho diterima.Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang tidak signifikan Kejujuran (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) warung Bebek H. Slamet di Kota Malang diterima.
(3) Uji Signifikan t-test antara Kepercayaan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y). Hasil analisis di perolehthitungKepercayaan (X3) sebesar 1.059 pada tingkat probabilitas 0.000.  Kriteria pengujian menyebutkan jika Probabilitas Hitung <Level of Significance () maka Ho ditolak atau ada pengaruh signifikan Kepercayaan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y).Hasil pengujian menunjukkan bahwa 0.000 < 0.05 atau probabilitas hitung <level of significance sehingga Ho ditolak.Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan Kepercayaan (X3) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) warung Bebek H. Slamet di Kota Malang diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
a. Dimensi keadilan dalam etika bisnis, berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan di warung Bebek H. Slamet.
b. Dimensi kejujuran dalam etika bisnis, berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan di warung Bebek H. Slamet.
c. Dimensi kepercayaan dalam etika bisnis, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di warung Bebek H. Slamet.
d. Penerapan etika bisnis dalam sebuah aktivitas bisnis memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang ada di warung Bebek H. Slamet Kota Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar